Short Story


Puyeng juga nih, Umur betambah, sukses makin susah aza diraih, Aktivitas hyper jam pun sudah dijalani tapi emang lagi blom bruntung, semuanya blom ngefek. masalah sering datang tiba-tiba dan kadang beruntun blom kelar satu dan nambah lagi yang lain-lain, sampe nggak kepikir mana yang yang harus duluan diberesin, aku orang yang anti buat masalah dan juga anti merugikan klien, customer, relation,bahkan rival sekalipun, persaingan hampir tidak ada sama sekali dalam kamus hidup ku, yang ada hanyalah bagaimana semuanya berjalan sesuai target dan perencanaan, Organisasi dalam menjalankan suatu misi dan tugas proyek amatlah penting, apalgi kita juga adalah salah satu mahluk sosial yang saling ada keterkaitan antara individu satu dengan individu yang lain, dan ini berlaku tidak hanya dalam suatu proyek pekerjaan, tetapi juga di bagian-bagian lain di dunia ini.

Aku tidak keberatan kalau banyak yang mengatakan aku orang yang Fondamental dan tempramental tinggi karena aku confortable dengan itu dan hanya dengan cara itu aku terproteksi dengan baik yang perlu dingat adalah " DOn't see the book from the coVer " yang jelas aku tidak melanggar norma agama, kemanusiaan, kesusilaan, dan makar terhadap negara. Soal satu atau dua individu tidak comfort dan ill feel " I NEVER THINK ABOUT ". itu hak mereka untuk mencari posisi yang pas buat kenyaman hati dan semua invidu berhak dan bebas atas semua itu.

Setelah aku tela'ah ternyata banyak juga yang telah aku lakukan, bangga pada diri sendiri sambil bolak balik kertas bangganya karena sarat dengan kemandirian dari usia kanak-kanak , Nah,,ini dia telah datang secangkir kopi yang selalu hadir menemani segala aktivitasku selama ini, ternyata setelah aku fikir-fikir sampe jelek dan berkarat hanya secangkir kopi ini yang menjadi teman sejati, teman yang selalu menemani hari-hariku, suka ataupun duka, sementara dia nggak pernah nuntut balik ya??,,segala persoalan apapun dengan secangkir kopi semua bisa mereda, aku nggak perduli kalau kopi dapat juga membunuhku suatu saat lamban tapi pasti, tapi aku tak takut aku akan selalu meminumnya sampai akhir hayat menjemput, aku salut pada secangkir kopi yang tak pernah berdusta, setia dan tidak berkhianat, satu hal lagi bagiku secangkir kopi tidak pernah akan punah hingga akhir usia manusia dan dunia fana ini. Kalau aku ditakdirkan masuk surga pertama yang aku minta adalah " Secangkir KOPI ".

0 komentar: