Short Story

Dengan bantuan ponakan aku merasa terbantu untuk melakukan aktivitas baik dirumah maupun diluar, dalam beberapa bulan karena Yang menemani aku sebelumnya telah kembali untuk menemani orang tuaku, terpaksa aku pake keponakan saja daripada pake orang baru kepercayaan ku jadi kurang dan mengkhawatirkan. Keponakan ku ini namanya "Rachman", Uniknya anak ini selalu mujur soal wanita ketimbang OM-NYAH...seret..dan Reget (bahasa jawa: Penuh sampah). Dengan sedikit basa-basi tanya No-HP,,,eh!..Okay..Malamnya HP-nya akan berdering,,maka terlibatlah mereka curhatan..via HP..Mujur banget menurut aku. Tenaganya juga kuat,,Badan juga lumayan atletis,,tapi makanya Banyak...Pola sedikit boros dan kurang perhitungan, kalau disuruh sangat lugas dan cepat apalagi bila ada maunya,,langsung.."SREEET" sperti kilat,, jujurnya naudzu billah.

Tapi yang paling khas dari ponakan aku ini adalah bicara dan menjawap pertanyaan tidak pernah final dan pasti selalu ada ekor dan ujung-ujungnya, aku ngak tau kenapa begitu karena sejak usia kanak-kanak hingga dewasa kini perilaku dan kebiasaan itu masih tetap dibawa-bawa,,,(bener2 awet).

Suatu hari aku tanya pada dia setelah baru 1 tahun berada di Pondok pesantren ternama dipulau Jawa:

Rachman?,,bagaimana di pondok Pesantren-Nya?
Dia jawab dengan senyum: Pesantren,,bagaimana mas?

"disini dia sudah menjawab pertanyaan aku dengan hanya membalik pertanyaan ku saja"

Aku perjelas lagi: Kamu ,,Kerasan tidak di pondok pesantren itu?
Rachman menjawap: Kerasan?..betah maksudnya mas?

"Disini dia menjawap lagi dengan sinonim dari pertanyaaan saya"

Karena saking gemesnya maka aku Padukan kedua kata tersebut dengan:
AKu Bertanya : Iya..maksud mas,,Kamu kerasan dan betah tidak tinggal di pondok pesantren itu?

Diluar dugaan Di menjawap:
"Waduh Mas?..dibilang Kerasan ngak betah, Dibilang ngak betah juga kerasan"

MasyaALLAh,,jawaban,,koq begitu yak?

===============================

Suatu hari saat kami sekeluarga berkumpul ,,ada acara Mancing bersama, Rachman dapat giliran tugas menyediakan perbekalan, baik itu makanan dan peralatan pancing, karena rute kami pendek dan niat senang2 mungkin agak sedikit lama, maka aku suruh Rachman untuk menyediakan perbekalan lebih dalam hal ini makanan dan kamera digital amatir.

Setelah selesai, aku merasa ada yang kurang, yaitu mengetahui kondisi pantai, mungkin kerana rachman ini kesel atau kecapean,,dia berangkat juga melihat pantai meskipun aku lihat saat menginjak pedal gas mobil terlihat menhentak, aku fikir biasa,,anak muda,,emosi tinggi,,xixixi..

Setelah kurang dari 10 menit rachman tiba dari melihat kondisi pantai, aku sengaja sodorin minuman biar dia dingin..D:).
Sambil minum, aku selipkan pertanyaan tentang kondisi pantai yang aku suruh tadi:

Rachman?..gimana Pantai-nya?
Rachman jawap: Pantainya mas,,Biasa aja,,,sedikit Brombak, banyak turis, dan anginya agak kencang...

Aku bertanya lagi: Maksud Mas, Pantainya..PASANG APA SURUT?
Dia Jawap: Oh ya,,ya,,mas...: Tadi pas aku lihat pasang,,ngak tau sekarang pa udah surut,,,
Aku jawap:..Ya,,ya,,Jadi sekarang Air pantainya PASANG ya?
Dia Jawap: Ya mas,,tapi pasangnya agak jauh kedalam, trus dipinggir sperti ada lumpur dan sedikit celah-celah air, kayaknya kita mesti jalan klo mau mancing...

"Aku jadi geli denger jawaban dia itu,,Pertanyaan cuman 2: "PASANG dan SURUT"
Tapi kenapa Pertanyaan dan jawaban-nya seperti debat rapat partai politik?

Jadi intinya ponakan ku ini mempunyai bawaan Stengah-setengah,,makanya Ortunya ,,jadi snewen denger omonganya walau dikit...smoga..smoga..mereka sabar,,,

0 komentar: