Category
Chicklet
Short Story
Ya..ya...gambar sebelah ini betul pohon kelapa beserta buahnya, buah atau pohon kelapa adalah biasa bagi semua orang alias tak asing lagi, bahkan hewan dan kehidupan di bumi ini, tapi pohon dan buah kelapa pada gambar di debelah ini, bukanlah sembarang kelapa, makna dan sejarah kelapa ini sangat dalam bagi ku. dari pertama kediamanku belum di fondasi, pohon kelapa ini sudah ada meskipun belum begitu berbuah, saat fondasi rumah akan dibangun, salah seorang sahabatku melarang untuk ditebang malah aku disuruh menyisakan pohon kelapa dua pohon ini, aku tak paham mengapa harus disisakan hanya dua pohon padahal disitu ada sekitar 5 pohon kelapa. tapi tak masalah ada atau tidaknya pohon kelapa tersebut atau saran sahabatku itu ngak terlalu aku persoalkan atau dibahas, yang terpenting pohon kelapa itu masih ada tegak berdiri di samping rumahku, tepatnya bersebelahan dengan balkon kamarku, asyik juga dan cukup menghibur hatiku karena pada saat bangun tidur, mata melek aku sudah melihat pohon kelapa itu beserta buahnya..hehehe...
Saat aku duduk termenung, serta bekerja pemandangan ini tak pernah absen, seolah menjadi saksi bisu akan perjalanan hidupku, apa yang aku fikirkan dan apa yang aku angankan, andai saja pohon kelapa itu hidup dan bisa bicara mungkin kata pertama yang ia ucapkan padaku adalah, " Apakah kau sudah punya pendamping?"..hahahah...itu baru mungkin...barangkali pohon itu akan menyindir nyindir aku sebagai tukang bengong dan jago merenung, selalu bengong dan merenung tanpa kenal hari.
Aku baru pulang dari pulau seberang saat puasa sampai idul fitri, hingga aku kembali ke rumah..masuk kamar langsung tidur, ..eeeh..lihat pohon kelapa itu lagi beserta buahnya,, wow...lebat banget buahnya..ternyata aku baru sadar, aku tak pernah memetik buah kelapa itu, bertahun-tahun, saat aku lihat kondisinya memang agak menyedihkan, semenjak diterpa gempa kecil dan angin kencang dalam beberapa hari pada waktu lalu, sedangkan pohon-pohon lain disekitarnya juga agak sedikit semerawut...ya ampuuunnn,,,yah sudahlah,,,,aku tak punya waktu urus itu semua, moga-moga aja ortu ngak datang melihat kondisi ini, takutnya entar ngomelnya kemana-mana, kan tingal suruh si A, si B, atau telpon si D, Telpon D..hehe..begitulah orang tuaku, kalo dah ngomel perkataan beliau itu jadi ngelantur ngalor ngidul tapi sambil beres-beresin rumah.
Memang kalau difikir-fikir falsafah pohon kelapa itu baik sekali, mulai dari akar sampe ujung, semua bermanfaat bagi manusia, hampir tidak ada bagian dari pohon tersebut yang tidak dimanfaatkan oleh manusia, semuanyaaaaaa... berguna,,benar-benar mulia pohon kelapa ya?.
Pendek kata pohon kelapa ini adalah temen hidupku selama ini, selalu setia berdiri di samping rumahku, semoga aku ngak dianggap gila curhat sama pohon kelapa, tapi lumayan ringan juga kepala, dikarnakan tidak ada manusia diajak komunikasi curhat, yang ada hanya pohon kelapa jadi apa boleh buat. semoga nanti saat aku tutup usia, aku berharap, pohon kelapa ini tetap tegak berdiri, agar dapat bermanfaat bagi orang lain, serta menjadi saksi bisu akan diriku, berdiri tegak hingga usia tua meski diterpa angin, setegak dan sekokoh pendirinku walau tak beruntung dalam hidup.
yaah...kambuh lagi nih kebiasaan klasik, srupuuut kopinya, nyalakan cigaret,,,ngebul lagi asap Si kereta mulut...
Kalau sudah begitu,,,apa mau difikir lagi?,,,biarkanlah semuanya pergi,, biarkanlah semuanya berlalu dan pudar seiring waktu dan terbang juuuuuuuh...... diterpa angin, yang terbaik sekarang aku harus tetap bertahan hidup and saatnya tiba aku harus meluncur tiduuur...besok tak ada acara lagi....jadi santaaaaai..biar saja waktu berlalu, biar saja bumi berputar...aku tetaplah aku,,sama seperti yang dulu...tak pernah berubah...just do the best day by day....aaahh...saatnya meluncur ketempat tiduuuur...bay,,bay...
Saat aku duduk termenung, serta bekerja pemandangan ini tak pernah absen, seolah menjadi saksi bisu akan perjalanan hidupku, apa yang aku fikirkan dan apa yang aku angankan, andai saja pohon kelapa itu hidup dan bisa bicara mungkin kata pertama yang ia ucapkan padaku adalah, " Apakah kau sudah punya pendamping?"..hahahah...itu baru mungkin...barangkali pohon itu akan menyindir nyindir aku sebagai tukang bengong dan jago merenung, selalu bengong dan merenung tanpa kenal hari.
Aku baru pulang dari pulau seberang saat puasa sampai idul fitri, hingga aku kembali ke rumah..masuk kamar langsung tidur, ..eeeh..lihat pohon kelapa itu lagi beserta buahnya,, wow...lebat banget buahnya..ternyata aku baru sadar, aku tak pernah memetik buah kelapa itu, bertahun-tahun, saat aku lihat kondisinya memang agak menyedihkan, semenjak diterpa gempa kecil dan angin kencang dalam beberapa hari pada waktu lalu, sedangkan pohon-pohon lain disekitarnya juga agak sedikit semerawut...ya ampuuunnn,,,yah sudahlah,,,,aku tak punya waktu urus itu semua, moga-moga aja ortu ngak datang melihat kondisi ini, takutnya entar ngomelnya kemana-mana, kan tingal suruh si A, si B, atau telpon si D, Telpon D..hehe..begitulah orang tuaku, kalo dah ngomel perkataan beliau itu jadi ngelantur ngalor ngidul tapi sambil beres-beresin rumah.
Memang kalau difikir-fikir falsafah pohon kelapa itu baik sekali, mulai dari akar sampe ujung, semua bermanfaat bagi manusia, hampir tidak ada bagian dari pohon tersebut yang tidak dimanfaatkan oleh manusia, semuanyaaaaaa... berguna,,benar-benar mulia pohon kelapa ya?.
Pendek kata pohon kelapa ini adalah temen hidupku selama ini, selalu setia berdiri di samping rumahku, semoga aku ngak dianggap gila curhat sama pohon kelapa, tapi lumayan ringan juga kepala, dikarnakan tidak ada manusia diajak komunikasi curhat, yang ada hanya pohon kelapa jadi apa boleh buat. semoga nanti saat aku tutup usia, aku berharap, pohon kelapa ini tetap tegak berdiri, agar dapat bermanfaat bagi orang lain, serta menjadi saksi bisu akan diriku, berdiri tegak hingga usia tua meski diterpa angin, setegak dan sekokoh pendirinku walau tak beruntung dalam hidup.
yaah...kambuh lagi nih kebiasaan klasik, srupuuut kopinya, nyalakan cigaret,,,ngebul lagi asap Si kereta mulut...
Kalau sudah begitu,,,apa mau difikir lagi?,,,biarkanlah semuanya pergi,, biarkanlah semuanya berlalu dan pudar seiring waktu dan terbang juuuuuuuh...... diterpa angin, yang terbaik sekarang aku harus tetap bertahan hidup and saatnya tiba aku harus meluncur tiduuur...besok tak ada acara lagi....jadi santaaaaai..biar saja waktu berlalu, biar saja bumi berputar...aku tetaplah aku,,sama seperti yang dulu...tak pernah berubah...just do the best day by day....aaahh...saatnya meluncur ketempat tiduuuur...bay,,bay...